Review Buku : Tragedi Pedang Keadilan by Keigo Higashino
Novel Tragedi Pedang Keadilan adalah sebuah novel terjemahan karya Keigo Higasino yang diterjemahkan Gramedia pada awal tahun 2024. Novel ini adalah karya Keigo kedua yang aku baca setelah Keajaiban Toko Kelontong Namiya. Yang jika aku bandingkan keduanya, rasanya sangat berbeda karena Toko Kelontong Namiya lebih kearah slice of life, sedangkan Tragedi Pedang Keadilan ini lebih fokus pada sebuah kasus pembunuhan yang disertai kritik hukum pidana anak.
Jadi novel ini menceritakan tentang Nagamine yang melakukan misi balas dendam atas kematian putrinya yang di tangkap, dianiaya, diper-kosa, lalu tidak sengaja terbunuh oleh dua anak remaja dibawah umur bernama Kaiji dan Atsuya. Awalnya Nagamine menyerahkan kasus ini kepada pihak polisi karena tidak tahu harus melakukan apa. Tapi setelah mendapat telpon anonim yang memberitahunya siapa pelaku yang membunuh putrinya serta mengetahui apa yang dilakukan para pelaku itu pada putrinya, laki-laki itu memutuskan untuk membalaskan dendam dengan kedua tangannya sendiri karena tahu Hukum Pidana Anak akan melindungi mereka.
Novel ini banyak membahas bagaimana tidak adilnya Hukum Pidana Anak dalam menyelesaikan suatu kasus. Bukannya memberikan hukuman yang setimpal, sistem peradilan justru akan melindungi pelaku kejahatan dan memberikan kesempatan untuk kembali ke jalan yang benar, bahkan tidak mengungkap identitas mereka pada masyarakat hanya karena mereka "masih dibawah umur"
Yang bikin aku benci banget sama pelakunya adalah mereka benar-benar tidak merasa bersalah setelah apa yang mereka lakukan ke banyak korban mereka. Mereka menganggap hal itu hanyalah kenakalan remaja biasa, ditambah dengan sistem hukum yang ada, mereka tahu mereka tidak akan dikenai sanksi yang berat atas kejahatan yang mereka lakukan. Orangtua para pelaku ini juga terlihat tidak peduli dengan apa yang anak mereka lakukan dan cenderung melindungi anak mereka, hal ini mencerminkan betapa tidak bertanggung jawabnya mereka menjadi orangtua yang seharusnya dapat mendidik anak mereka menjadi anak yang baik.
Maka pertanyaannya, dimanakah letak keadilan itu sebenarnya? Disaat para korban menderita, justru pelaku kejahatan tidak mendapat ganjaran yang setimpal. Baca novel ini rasanya cape, pengen marah, dan menguras emosi banget. Ada beberapa adegan di buku ini yang buat aku harus berhenti sejenak buat menenangkan diri dulu baru lanjut baca. Tapi dibalik itu semua, buku ini bagus banget dan worth it buat dibaca.
Sebelum baca ini lebih baik perhatiin dulu Trigger Warningnya : Rape, Sexual Abuse, Murder, Cuicide.
Personal Rate : 4,5 / 5 ⭐
Komentar
Posting Komentar